Folder Berita Pangkal Pinang — Harapan akan tercapainya gencatan senjata di Jalur Gaza. Kembali menguat setelah Hamas menyatakan siap membebaskan 10 sandera. Qatar bersama sejumlah mediator internasional tengah merumuskan kesepakatan damai sebagai bagian dari upaya penyelesaian konflik secara diplomatis dan berkelanjutan.

Pemerintah Israel menyambut sinyal positif tersebut, meski menegaskan bahwa kesepakatan penuh tidak akan bisa tercapai dalam waktu singkat. Seorang pejabat senior Israel menyebut, kesepakatan gencatan senjata kemungkinan baru akan rampung dalam satu hingga dua minggu ke depan.
Israel Pertimbangkan Gencatan Senjata 60 Hari
Pejabat senior Israel yang enggan disebut namanya mengatakan bahwa jika kedua pihak sepakat terhadap gencatan senjata sementara selama 60 hari, maka akan dibuka peluang untuk mewujudkan gencatan senjata permanen, dengan syarat utama yaitu Hamas harus melucuti senjatanya.
“Jika Hamas menolak melucuti senjata, maka kami akan melanjutkan operasi militer,” tegas pejabat tersebut seperti dikutip Reuters dan Al Arabiya.
Hamas: Kami Tunjukkan Fleksibilitas, Tapi Israel Keras Kepala
Sementara itu, Hamas menyebut proses perundingan sangat sulit karena apa yang mereka sebut sebagai “kekerasan hati” dari pihak Israel. Dalam pernyataan resminya, Hamas mengatakan tetap bersikap positif dan telah menunjukkan fleksibilitas, termasuk kesediaan membebaskan 10 sandera sebagai langkah awal menuju perdamaian.
“Kami terus bekerja dengan semangat positif untuk mengatasi hambatan dan mengakhiri penderitaan rakyat Gaza,” ujar Hamas melalui pernyataan resminya, seperti dilansir AFP.
Hamas juga menggarisbawahi tiga tuntutan utama dalam kesepakatan, yakni:
-
Penarikan pasukan Israel dari Jalur Gaza.
-
Aliran bantuan kemanusiaan tanpa hambatan.
-
Jaminan pasti terhadap gencatan senjata permanen.
AS Optimistis, Mediator Berupaya Maksimal
Negosiasi yang berlangsung di Doha, Qatar telah memasuki hari keempat, dengan mediator dari Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir terus menjembatani dialog tidak langsung antara kedua belah pihak.
Utusan khusus AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, menyatakan bahwa Washington optimistis kesepakatan gencatan senjata 60 hari akan tercapai sebelum akhir pekan ini.
Menurut data Israel, dari 251 sandera yang diculik ke Jalur Gaza sejak Oktober 2023, 49. Orang masih ditahan, sementara 27 di antaranya diyakini telah tewas.
Baca Juga : Perundingan Gencatan Senjata, Hamas Bakal Bebaskan Sandera AS-Israel
Menlu Israel: Kami Serius Ingin Akhiri Perang
Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar. Turut menegaskan bahwa pemerintahannya berkomitmen serius untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama hampir 21 bulan ini.
“Jika gencatan senjata sementara tercapai, maka kita bisa bernegosiasi untuk gencatan senjata permanen,” ujarnya dalam kunjungannya ke Bratislava, Slovakia.






