Hizbullah Sebut Iran Raih ‘Kemenangan Ilahi’ atas Israel, Klaim Awal Fase Sejarah Baru
Folder Berita Pangkal Pinang – Hizbullah, kelompok militan yang berbasis di Lebanon, menyampaikan ucapan selamat kepada Iran atas apa yang mereka sebut sebagai “kemenangan Ilahi” dalam konflik bersenjata melawan Israel. Konflik tersebut berlangsung selama 12 hari dan berakhir dengan gencatan senjata pada Selasa (24/6/2025) waktu setempat. Pernyataan ini mempertegas posisi Hizbullah sebagai sekutu strategis Iran serta mencerminkan tensi geopolitik yang masih membayangi kawasan Timur Tengah.
Dalam pernyataan resmi yang dikutip dari kantor berita AFP, Kamis (26/6), Hizbullah menyampaikan apresiasi tinggi kepada Teheran, menilai bahwa serangan balasan Iran yang tepat sasaran menjadi titik balik dalam dinamika geopolitik kawasan.
“Kami memberikan ucapan selamat yang paling tulus kepada Republik Islam Iran, atas kemenangan Ilahi yang mulia. Ini adalah kemenangan yang terwujud melalui serangan tepat dan menyakitkan terhadap Israel, serta respons cepat atas agresi Amerika terhadap fasilitas nuklir Iran,” sebut Hizbullah.
🔥 Gencatan Senjata Usai 12 Hari Pertempuran Udara
Konflik memanas sejak awal Juni 2025, dengan rentetan serangan udara saling balas antara Israel dan Iran, yang menyebabkan korban jiwa dan kerusakan besar di kedua negara. Puncaknya terjadi saat Amerika Serikat meluncurkan serangan terhadap tiga fasilitas nuklir utama Iran — Fordow, Isfahan, dan Natanz — pada Minggu (22/6) dini hari.
Tak lama setelah itu, Iran melancarkan serangan balasan yang dianggap sebagai titik puncak oleh Hizbullah, memaksa Israel dan sekutunya mendorong tercapainya kesepakatan gencatan senjata.
Baca Juga :
🛡️ Hizbullah Tegaskan Dukungan Total untuk Iran
Dalam pernyataannya, Hizbullah juga menegaskan dukungan penuh terhadap Iran, baik terhadap kepemimpinan maupun rakyatnya. Kelompok tersebut menyebut kemenangan ini sebagai awal fase sejarah baru dalam melawan dominasi Amerika dan Zionisme di kawasan Timur Tengah.
“Setiap bentuk penyerahan, ketundukan, atau konsesi hanya akan memperbesar arogansi dan dominasi musuh kita,” tegas Hizbullah.
Hizbullah memperkuat posisinya sebagai sekutu strategis Iran. Dengan terus merespons tekanan militer dan politik dari Barat, terutama Amerika Serikat dan Israel. Kedua pihak secara konsisten mempertahankan aliansi mereka dan menunjukkan komitmen bersama untuk saling mendukung dalam menghadapi tantangan eksternal yang terus berkembang di Timur Tengah.
📌 Kesimpulan
Pernyataan Hizbullah mengenai “kemenangan Ilahi” dalam konteks pasca-konflik Iran-Israel mencerminkan eskalasi politik dan simbolik yang signifikan. Sikap ini menegaskan bahwa dinamika konflik di kawasan belum sepenuhnya mereda. Ketegangan yang terus berlangsung memicu kekhawatiran berbagai pihak terhadap potensi konfrontasi baru. Khususnya di tengah situasi geopolitik yang rapuh dan persaingan kekuasaan yang belum mereda di Timur Tengah.
