Skintific
Skintific
Skintific Skintific Skintific

Mojtaba Khamenei Kian Kuat, Suksesi Ayatollah di Iran Masuki Babak Baru

Skintific

Iran Menuju Dinasti Khamenei? Mojtaba Kian Menguat Jadi Calon Pemimpin Tertinggi

Khamenei: - Israel vil snart forsvinne - Med Israel for fred (MIFF)
Sekaligus memperkuat kendali IRGC

Folder Berita Pangkal Pinang – Mojtaba Khamenei putra kedua Ayatollah Ali Khamenei, kini mencuat sebagai kandidat terkuat dalam suksesi kepemimpinan tertinggi di Iran, seiring dengan melemahnya kondisi sang Pemimpin Spiritual yang telah berusia 86 tahun. Di tengah ketegangan geopolitik dan tekanan dari dalam negeri, wacana tentang transisi kekuasaan kembali mengemuka, memperkuat sorotan terhadap peran Mojtaba dalam dinamika politik Iran.

Reuters melaporkan bahwa pihak berwenang mempercepat proses suksesi sebagai respons terhadap meningkatnya ancaman, termasuk serangan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran.Khamenei kini berada di bawah perlindungan ketat pasukan elit Garda Revolusi (IRGC), Vali-ye Amr.

Skintific

Komite Rahasia, Proses Suksesi segera percepat

Sejumlah sumber dalam menyebut Khamenei telah membentuk komite rahasia berisi tiga ulama senior dari Majelis Ahli.Berbagai otoritas terkait telah menugaskan mereka untuk menyiapkan transisi kekuasaan jika Khamenei wafat secara mendadak. atau dibunuh. Stabilitas Republik Islam menjadi taruhan besar dalam suksesi ini.

Hojjatoleslam Mojtaba Khamenei muncul sebagai salah satu kandidat terkuat, dikenal sebagai ulama konservatif yang bersikap keras terhadap oposisi dan menjalin kedekatan dengan IRGC.


Siapa Mojtaba Khamenei?

Lahir tahun 1969 di Mashhad, Mojtaba tumbuh di tengah perjuangan revolusi ayahnya melawan Shah Iran. Ia mengikuti pendidikan agama di Qom, namun belum menyandang gelar Ayatollah—tingkatan tertinggi ulama dalam tradisi Syiah. Mojtaba memainkan peran penting di balik layar dengan mengendalikan akses ke Ayatollah Khamenei.

Walau tak pernah menjabat posisi resmi, pengaruhnya besar. Ia menjalin aliansi strategis dengan IRGC, terutama dengan Brigade al-Quds dan milisi Basij. Departemen Keuangan AS bahkan menjatuhkan sanksi padanya sejak 2019, menyebutnya sebagai “perwakilan de facto” dari ayahnya.


Menuju Politik Dinasti?

Kemunculan Mojtaba sebagai calon pemimpin tertinggi menimbulkan kontroversi besar di Iran. Banyak kalangan melihat hal ini sebagai bentuk politik dinasti, sesuatu yang bertolak belakang dengan semangat revolusi 1979 yang menggulingkan monarki Pahlavi.

Khamenei sendiri pernah menolak ide suksesi berdasarkan garis keturunan. Berbagai pengamat dan tokoh politik mengakui pengaruh Mojtaba yang semakin kuat di jantung kekuasaan Iran.

“Mojtaba telah membangun jaringan kuat selama lebih dari dua dekade. Dia bukan hanya anak pemimpin, tapi juga pemain utama dalam pengamanan rezim,” ungkap salah satu sumber diplomatik yang dikutip dari kabel AS tahun 2007 (WikiLeaks).


Rintangan Konstitusional dan Kritik Ulama

Dalam sistem Wilayatul Faqih, hanya ulama rujukan atau marja’ yang bisa menjadi Rahbar (pemimpin spiritual). Mojtaba, sebagai Hojjatoleslam, belum memenuhi syarat formal. Dalam praktiknya, kekuatan politik sangat memengaruhi pemilihan Rahbar oleh Majelis Ahli, bukan semata-mata berdasarkan kualifikasi keagamaan.
Kalimat ini menggunakan struktur aktif dan menyoroti subjek yang melakukan pengaruh. Kalau kamu ingin versi yang lebih tajam atau bernuansa analitis, aku bisa bantu susun juga!

Kritik terhadap Mojtaba mencuat dalam berbagai gelombang protes, termasuk pada demonstrasi besar 2009 dan 2022. Namun, loyalisnya justru menjadikan ini sebagai bukti bahwa ia cukup “kuat” untuk bertahan di tengah tekanan.


Pasca Kematian Raisi, Mojtaba Tak Tertandingi?

Kematian Presiden Ebrahim Raisi dalam kecelakaan helikopter tahun 2024 membuka jalan semakin lebar bagi Mojtaba. IRGC dan kalangan ulama sebelumnya menyebut Raisi sebagai suksesor alami Khamenei karena latar belakang keagamaannya. Kini, berbagai analis dan pengamat politik menganggap Mojtaba sebagai kandidat tak tertandingi berkat koneksi militernya dan loyalitas yang ditunjukkan oleh aparat keamanan terhadap dirinya.

Baca Juga : Pria di Pangkalpinang Curi Uang-Jam Tangan untuk Bayar Kredit Motor 


Arah Masa Depan Iran

Jika benar-benar naik menggantikan sang ayah, Mojtaba Khamenei akan menjadi simbol pergeseran Iran ke arah rezim militer-ulama yang lebih tertutup dan keras terhadap oposisi, sekaligus memperkuat kendali IRGC atas negara.

Skintific