Skintific
Skintific
Skintific Skintific Skintific

Petir Sambar Dua Kali, Kapal Nelayan Di Bangka Nyaris Jadi Kuburan

Skintific

Nyaris Maut di Laut Lepas: Kapal Nelayan Pangkalpinang Diserbu Petir, 4 Awak Berhasil Diselamatkan

PangkalPinang- Suasana malam yang tenang di perairan Pantai Pesaren, Bangka, tiba-tiba berubah menjadi malam penuh horor bagi empat anak buah kapal (ABK) KM Nur Aini. Kapal motor nelayan asal Pangkalpinang itu menjadi sasaran amuk alam ketika sambar petir tidak sekali, melainkan dua kali, dalam sebuah kejadian dramatis pada Senin pagi. Beruntung, tim SAR gabungan bergerak cepat dan keempat nelayan tersebut berhasil diselamatkan dalam kondisi selamat, meski kapal mereka mengalami kerusakan parah.

Petir Sambar Dua Kali, Kapal Nelayan Di Bangka Nyaris Jadi Kuburan
Petir Sambar Dua Kali, Kapal Nelayan Di Bangka Nyaris Jadi Kuburan

Baca Juga : Bukannya Saling Dukung, Pria Di Babel Malah Khianati Teman Dengan Curi Rp10 Juta

Skintific

Kronologi kejadian yang diceritakan oleh Kepala Basarnas Bangka Belitung (Babel), I Made Oka Astawa, layaknya adegan dalam film. KM Nur Aini telah berlayar dari Pelabuhan Pangkalarang menuju area penangkapan ikan (fishing ground) di perairan Pesaren. Setelah seharian memancing, keempat ABK—Ahmad Fauzi (27), Fauzi (23), Taufik Hidayat (24) asal Jawa Barat, dan Andika Permana (27) asal Pangkalpinang—terlelap di dalam kapal yang tengah bersandar dengan jangkar.

Sambaran Pertama yang Membangunkan dari Tidur

“Cuaca saat itu hany gerimis. Tiba-tiba, sebuah sambaran petir yang dahsyat mengguncang kapal dan membangunkan mereka dari tidur lelap,” ujar Oka, menggambarkan detik-detik mencekam tersebut.

Sambaran pertama ini langsung melumpuhkan jantung listrik kapal. Segala peralatan elektronik, mulai dari aki, lampu penerangan, hingga perangkat komunikasi, mati total seketika. Kapal yang gelap gulita langsung diselimuti kepanikan.

Kepanikan Berlanjut, Sambaran Kedua dan Sengatan Listrik

Tragedi belum berakhir. Hanya berselang beberapa detik, petir untuk kedua kalinya menyambar tubuh KM Nur Aini. Kejadian ini bahkan lebih menakutkan.

“Beberapa dari mereka merasakan sengatan listrik menyetrum tubuh mereka. Saat itu, suasana benar-benar panik. Mereka terbangun oleh suara petir yang menggelegar, lalu disusul kegelapan dan rasa setrum yang menyengat,” sambung Oka, menegaskan betapa berbahayanya situasi yang mereka alami.

Usaha Putus Asa dan Evakuasi Darurat

Dengan kepala yang masih pusing dan tubuh yang gemetar, seorang ABK berusaha menghidupkan mesin kapal untuk mencari pertolongan. Namun, usaha itu sia-sia. Investigasi cepat menunjukkan bahwa dinamo stater mesin kapal telah hangus terbakar, menjadi korban dari sambaran petir yang mematikan tersebut.

Mereka pun terjebak di tengah laut dalam keadaan tak berdaya. Setelah berusaha memperbaiki mesin hingga pukul 10.00 WIB tanpa hasil, mereka akhirnya menghubungi pemilik kapal untuk meminta bantuan darurat.

Mendapat laporan tersebut, Basarnas Babel segera mengerahkan Tim SAR gabungan dengan mengutus KN SAR Karna 246 untuk melakukan evakuasi.

“Kami mengevakuasi dua orang ABK langsung ke dalam KN SAR Karna, sementara dua lainnya memilih tetap di kapal mereka. KM Nur Aini yang rusak kemudian kami towing atau tarik menuju Dermaga BTS Pangkalbalam, Pangkalpinang,” papar Oka menjelaskan proses penyelamatan.

Akhir yang Berbahagia di Tengah Bencana

Semua korban akhirnya tiba dengan selamat di dermaga. Meski masih trauma dengan pengalaman mengerikan tersebut, kondisi fisik keempat nelayan tersebut dinyatakan baik dan tidak memerlukan perawatan intensif. KM Nur Aini kini menjalani pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui total kerusakan yang diderita.

Kisah selamatnya keempat nelayan ini menjadi pengingat akan betapa tak terduganya kekuatan alam. Sebuah malam memancing yang seharusnya biasa, nyaris berubah menjadi tragedi, berkat kewaspadaan dan respons cepat tim penyelamat, akhirnya berujung pada rasa syukur.

Skintific