Skintific
Skintific
Skintific Skintific Skintific

Realisasi KUR Babel Tembus Rp1,125 Triliun, Bukti Kontribusi Nyata Bagi UMKM

Skintific

KUR Bangka Belitung Tembus Rp1,125 Triliun, Sektor Pertanian Jadi Penopang Utama

PangkalPinang- Kabar gembira bagi dunia usaha di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung! Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) kembali menunjukkan kontribusi nyatanya dalam mendorong geliat perekonomian lokal. Hingga akhir September 2025, realisasi penyaluran KUR di Babel telah mencatatkan angka yang fantastis, yakni Rp1,125 triliun.

Realisasi KUR Babel Tembus Rp1,125 Triliun, Bukti Kontribusi Nyata Bagi UMKM
Realisasi KUR Babel Tembus Rp1,125 Triliun, Bukti Kontribusi Nyata Bagi UMKM

Baca Juga : Tambang Ilegal Ke Jalan Legal Kebangkitan Kesadaran Lingkungan Masyarakat Babel

Skintific

Pencapaian ini tidak hanya tentang angka, tetapi juga tentang dampak sosial yang luas. Kucuran dana segar tersebut telah menyentuh lebih dari 27.000 debitur, yang sebagian besar adalah pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang menjadi tulang punggung perekonomian daerah.

Dukungan Nyata untuk Para Pelaku Usaha

Plt. Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bangka Belitung, Muslim El Hakim Kurniawan, dalam pemaparannya di Pangkalpinang, menekankan bahwa KUR merupakan instrumen vital untuk memberdayakan dan meningkatkan daya saing UMKM.

“Komitmen perbankan dalam menyalurkan KUR hingga Rp1,125 triliun ini adalah bukti nyata dukungan sistem keuangan bagi pengusaha-pengusaha tangguh di Babel. Ini adalah suntikan modal yang diharapkan dapat melahirkan inovasi, meningkatkan kapasitas produksi, dan akhirnya memperkuat fondasi ekonomi kerakyatan,” ujar Muslim.

Peta Serapan KUR: Pertanian dan Perdagangan Memimpin

Analisis sektoral menunjukkan pola yang menarik. Sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan masih menjadi raja dalam penyerapan KUR, dengan realisasi yang mencapai Rp573 miliar. Dominasi ini tak lepas dari kontribusi signifikan dari perkebunan kelapa sawit dan aktivitas pertanian di sekitarnya.

“Sektor pertanian, khususnya kelapa sawit, bukan hanya yang terbesar dalam menyerap KUR, tetapi juga yang paling banyak menyerap tenaga kerja. Ini menunjukkan bagaimana dukungan keuangan langsung berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat di lapangan,” jelas Muslim.

Di posisi kedua, sektor perdagangan besar dan eceran mencatat realisasi sebesar Rp342 miliar. Angka ini merefleksikan dinamika dan vitalnya sektor perdagangan dalam perputaran ekonomi sehari-hari masyarakat Bangka Belitung.

Sementara itu, sektor jasa kemasyarakatan dan hiburan telah menyerap KUR sebesar Rp67 miliar. Namun, ada catatan khusus untuk sektor industri pengolahan yang penyerapannya dinilai masih perlu ditingkatkan.

Fokus Ke Depan: Dorong Industri Pengolahan dan Jangkau Daerah Terpencil

Menyikapi hal tersebut, Muslim menyatakan bahwa pihaknya akan terus mendorong peningkatan partisipasi sektor industri pengolahan. Langkah ini dinilai strategis karena memiliki efek ganda.

“Sektor industri pengolahan memiliki nilai tambah yang tinggi. Tidak hanya mendongkrak perekonomian, tetapi juga berpotensi besar menciptakan lapangan kerja baru, khususnya bagi masyarakat di pedesaan. Inilah yang akan kami genjot ke depan,” tegasnya.

Strategi yang dijalankan tidak main-main. Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bangka Belitung secara agresif melakukan sosialisasi, edukasi, dan identifikasi terhadap UMKM-UMKM potensial yang layak mengakses KUR. Yang tak kalah penting, upaya ini diperluas hingga ke pelosok daerah.

“Kami mengintensifkan pendekatan hingga ke UMKM di daerah terpencil dan pulau-pulau kecil. Tujuannya jelas, agar tidak ada lagi pelaku usaha yang kesulitan mengakses program pemerintah ini hanya karena kendala lokasi. Kami ingin KUR benar-benar hadir untuk semua,” pungkas Muslim.

Dengan langkah-langkah strategis ini, optimisme tinggi tertumpah pada kemampuan KUR tidak hanya sebagai penyokong usaha, tetapi juga sebagai katalis untuk pemerataan ekonomi dan pengurangan pengangguran di seluruh penjuru Kepulauan Bangka Belitung.

Skintific