Folder Berita Pangkal Pinang – Pemerintah Turki kembali menjadi sorotan dunia internasional setelah menangkap tiga Wali Kota dari Partai Rakyat Republik (CHP)—oposisi utama pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan—dalam operasi anti-korupsi yang digelar pada Sabtu dini hari, 5 Juli 2025.
Ketiga kepala daerah yang ditangkap adalah Wali Kota Adana Zeydan Karalar, Wali Kota Antalya Muhittin Bocek, dan Wali Kota Adiyaman Abdurrahman Tutdere. Ketiganya berasal dari wilayah strategis dan memiliki basis dukungan kuat bagi CHP dalam pemilu daerah 2024 yang lalu.
Penangkapan ini memicu tuduhan keras dari kubu oposisi. Yang menyebut langkah tersebut sebagai bentuk tekanan politik dan bagian dari upaya sistematis untuk melemahkan dominasi CHP di pemerintahan lokal.
🔍 Menilai Bermotif Politik, Oposisi Turki Angkat Suara
Wali Kota Ankara, Mansur Yavas, yang juga berasal dari CHP, mengeluarkan pernyataan tajam melalui media sosial X:
“Dalam sistem di mana hukum tunduk pada kekuasaan politik, tidak ada keadilan yang bisa dipercaya. Kami tidak akan tunduk pada pelanggaran hukum atau operasi politik,” tulis Yavas.
Pihak CHP menilai penangkapan ini serupa dengan kasus Wali Kota Istanbul, Ekrem Imamoglu, yang hingga kini masih ditahan dalam kasus korupsi yang disebut-sebut bermuatan politis. Imamoglu merupakan rival kuat Erdogan dalam kontestasi nasional dan menjadi simbol kekuatan baru oposisi di Turki.
🧠 Pola Penangkapan Kian Menguat, Rakyat Turki Unjuk Rasa
Sebelumnya, pada 2 Juli lalu, lebih dari 10.000 pendukung CHP berkumpul di Balai Kota Istanbul untuk memperingati 100 hari penahanan Imamoglu. Penangkapan Imamoglu memicu gelombang demonstrasi besar-besaran yang mengecam dugaan “kudeta politik” terhadap suara rakyat.
Banyak pengamat menilai bahwa pola penangkapan para pejabat lokal dari partai oposisi memperkuat dugaan bahwa rezim Erdogan tengah mengonsolidasikan kekuasaan menjelang pemilu nasional berikutnya.
⚠️ Tuduhan Korupsi atau Tekanan Politik?
Meskipun pemerintah menyatakan penangkapan ini merupakan bagian dari penyelidikan dugaan korupsi. Namun partai oposisi dan para pengkritik menilai penerapan hukum bersifat selektif. Dan hanya ditujukan pada pihak yang dianggap sebagai ancaman politik.
Baca Juga : Trump Sebut Putin Ingin Terus Membunuh, Isyaratkan Perketat Sanksi Rusia
📌 Konteks Politik Turki Terkini
-
Partai CHP meraih kemenangan besar dalam pemilu daerah 2024, menguasai kota-kota besar seperti Istanbul, Ankara, Izmir, dan Antalya.
-
Presiden Erdogan dan Partai AKP berupaya mempertahankan pengaruh di tengah menurunnya popularitas akibat krisis ekonomi dan inflasi.
-
Tekanan terhadap oposisi semakin intensif melalui penggunaan hukum dan lembaga peradilan sebagai alat politik.