Folder Berita Pangkal Pinang – KTT BRICS 2025 yang digelar di Rio de Janeiro, Brasil, berlangsung tanpa kehadiran Presiden China, Xi Jinping. Ini menjadi kali pertama Xi absen dari forum strategis tersebut sejak bergabungnya China dalam aliansi BRICS, yang selama ini dipandang sebagai wadah penting membangun keseimbangan kekuatan global melawan dominasi Barat.
Dilansir CNN, Minggu (6/7/2025), ketidakhadiran Xi menjadi sorotan di tengah situasi ekonomi global yang tidak menentu dan semakin tegangnya hubungan dagang dengan Amerika Serikat. Xi mengutus Perdana Menteri Li Qiang untuk menghadiri pertemuan puncak tersebut mewakilinya.
Tidak hanya Xi, Presiden Rusia Vladimir Putin juga kembali absen secara fisik. Seperti saat KTT BRICS di Afrika Selatan 2023, Putin hanya akan bergabung secara virtual. Sebagai negara penandatangan Statuta Roma, Brasil memiliki kewajiban untuk menangkap Putin yang didakwa melakukan kejahatan perang oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).
Sementara itu, pemimpin negara lain seperti Perdana Menteri India Narendra Modi, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, dan Presiden Indonesia Prabowo Subianto hadir secara langsung di Brasil.
KKT BRICS 2025 Hadapi Tantangan dan Dinamika Baru
Pertemuan BRICS kali ini berlangsung dalam situasi geopolitik dan ekonomi yang kompleks. Negara-negara anggota, termasuk yang baru bergabung seperti Indonesia, Mesir, Uni Emirat Arab, Ethiopia, dan Iran, menghadapi tenggat waktu 9 Juli terkait negosiasi tarif AS di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump.
Selain membahas kerja sama strategis dan geopolitik, agenda KTT juga menyoroti penguatan sistem pembayaran lintas batas. Presiden Brasil, Lula da Silva, kembali mengusulkan solusi pembayaran baru antaranggota BRICS untuk mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS.
Namun, isu soal “mata uang BRICS” yang sempat mencuat tahun 2023 dipastikan tidak masuk agenda utama kali ini. Usulan tersebut sebelumnya sempat memicu kemarahan dari Presiden Trump dan mendapat respons hati-hati dari para pemimpin BRICS lainnya.
Tanpa Xi Jinping, KTT BRICS 2025 di Brasil Soroti Tantangan Global dan Ekspansi Anggota
Meski dihantui ketidakhadiran dua tokoh utama, solidaritas dan arah strategis BRICS terus membangun. Negara-negara mitra dan calon anggota seperti Arab Saudi dikabarkan tengah dalam proses evaluasi. Untuk bergabung sebagai anggota penuh, meski belum ada kepastian resmi.
Baca Juga : Prabowo: RI Dukung Penuh Thailand Jadi Anggota BRICS
Diluncurkan sejak 2009, BRICS kini bertransformasi dari sekadar aliansi ekonomi menjadi kekuatan geopolitik baru. Yang menyuarakan kepentingan negara-negara berkembang terhadap dominasi negara maju dalam forum seperti G7.
Kehadiran Indonesia di BRICS, yang diwakili langsung oleh Presiden Prabowo. Yenjadi penanda penting arah kebijakan luar negeri Indonesia dalam membangun kemitraan strategis global di luar poros tradisional Barat.