Menghidupkan Kembali Jiwa Kopitiam di Pangkalpinang dengan Sentuhan Modern
Pangkalpinang- Di tengah maraknya kedai kopi kekinian yang menjamur di Pangkalpinang, TIAM by Man Us hadir dengan konsep segar yang memadukan nostalgia dan modernitas. Lebih dari sekadar tempat ngopi, TIAM adalah sebuah reimajinasi—sebuah upaya untuk membangkitkan kembali roh Kopitiam klasik dalam balutan yang lebih relevan bagi generasi masa kini.
Baca Juga: Pilkada Pangkalpinang 2025: Unu Ibnudin Minta Kampanye Tertib dan Aman
Kopitiam Masa Kini, Jiwa Tempo Dulu
Berlokasi di Jalan Kapten Sulaiman Arif No. 6, Kampung Tengah, tepat di seberang Warung Lempah Kuning Yuk May, TIAM by Man Us menyapa pengunjung dengan desain yang sederhana namun penuh karakter. Pintu kayu tua, jendela kaca besar, dan nuansa minimalis menciptakan atmosfer yang hangat dan mengundang.
Bagi yang ingin menikmati suasana kota sembari menyeruput kopi, tempat duduk di depan jendela besar menjadi favorit. Dari sana, pengunjung bisa menyaksikan denyut kehidupan Pangkalpinang—pejalan kaki yang berlalu-lalang, suara kendaraan yang perlahan meredup di kala senja, dan momen-momen kecil yang sering terlewat dalam kesibukan sehari-hari.
“Kami ingin TIAM menjadi ruang jeda,” ujar Aji dan Ikhfa, pendiri TIAM by Man Us, kepada Bangkapos.com. “Tempat di mana orang bisa merasa ‘pulang’, meski hanya untuk setengah jam. Bukan sekadar kedai kopi, tapi semacam pelabuhan kecil di tengah rutinitas.”
Kopi dengan Cerita Dari Tangger hingga Thew Fu Sui
Salah satu wujud reimaginasi yang dilakukan TIAM adalah pada racikan kopinya. Mereka menghadirkan Kopi Tangger, kopi hitam klasik ala kopitiam, namun dengan kualitas biji 100% Arabika pilihan. Hasilnya? Cita rasa yang lebih halus, tanpa menghilangkan esensi kopi hitam tradisional.
Namun, sajian yang paling memikat adalah Kopi Thew Fu Sui. Terinspirasi dari budaya lokal Bangka, minuman ini menawarkan sensasi creamy dan wangi, dengan sentuhan modern yang tetap mempertahankan keaslian rasa kopi klasik.
“Modernisasi bukan berarti meninggalkan akar,” jelas Aji. “Justru, dengan teknik seduh manual seperti filter dan dripper, kami bisa mengangkat kembali warisan kopi lama dalam bentuk yang lebih jujur dan bersih.”
Tak Hanya Kopi Kuliner yang Menggoda
TIAM by Man Us tak hanya berhenti di kopi. Mereka juga menghidupkan kembali kenangan lewat Bakmi Ayam Bangka, yang disajikan dalam dua varian: asin dan manis. Menu ini menjadi bukti bahwa TIAM serius dalam merangkul tradisi kuliner lokal sambil memberikan sentuhan kekinian.
Untuk pencinta kudapan manis, Tiramisu buatan Arunikabake siap memanjakan lidah. Uniknya, kue ini menggunakan kopi decaf Arabika yang diseduh langsung oleh tim TIAM, menciptakan harmoni rasa antara bitter dan sweet yang sempurna.
Tempat Nongkrong yang Berbeda: Nyaman, Terjangkau, dan Penuh Makna
Dengan harga mulai dari Rp15.000 hingga Rp45.000, TIAM by Man Us berkomitmen memberikan pengalaman ngopi premium yang tetap terjangkau. Interior yang minimalis, alunan musik yang tidak mengganggu, dan keramahan barista menciptakan suasana yang ideal—baik untuk sekadar melepas penat, bekerja, atau sekadar menikmati waktu sendirian.
“Kami percaya kopi adalah medium yang menyatukan orang,” tambah Ikhfa. “Di sini, kami ingin setiap tamu merasakan kehangatan seperti di rumah sendiri.”
Lebih dari Sekadar Kedai, Ini adalah Ruang Berkisah
TIAM by Man Us bukan sekadar tempat minum kopi. Ini adalah ruang di mana tradisi dan modernitas bertemu, di mana setiap tegukan membawa cerita, dan setiap sudutnya mengundang pengunjung untuk berhenti sejenak—bernapas, menikmati, dan merenung.
Bagi warga Pangkalpinang yang mencari alternatif ngopi dengan nuansa berbeda, TIAM by Man Us layak masuk daftar kunjungan. Karena di sini, kopi bukan hanya soal rasa, tapi juga tentang menghidupkan kembali kenangan dalam bentuk yang baru.
