Skintific
Skintific
Skintific Skintific Skintific

Unu Ibnudin Gaet Tiga Lembaga Sekaligus untuk Perkuat Layanan Kesehatan Mental

Skintific

Pj Wali Kota Pangkalpinang Teken 3 MoU Strategis Bersama HIMPSI, Polresta, dan Institut Pahlawan 12 untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Unu Ibnudin Gaet Tiga Lembaga Sekaligus untuk Perkuat Layanan Kesehatan Mental
Unu Ibnudin Gaet Tiga Lembaga Sekaligus untuk Perkuat Layanan Kesehatan Mental

BERITA PANGKAL PINANG- Upaya Pemerintah Kota Pangkalpinang dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kualitas layanan publik semakin nyata. Pada Selasa (22/07/2025), Penjabat Wali Kota Pangkalpinang, Muhammad Unu Ibnudin, menandatangani tiga nota kesepahaman (MoU) penting bersama sejumlah mitra strategis. Tiga kerja sama tersebut melibatkan Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Polresta Pangkalpinang, dan Institut Pahlawan 12 Babel.

Baca Juga: Job Fair Pangkalpinang 2025 Digelar 2 Hari, Cek Jadwal dan Lowongannya di Sini!

Skintific

Penandatanganan ini menjadi tonggak baru dalam membangun kolaborasi lintas sektor untuk menangani berbagai persoalan sosial yang semakin kompleks, mulai dari kekerasan terhadap perempuan dan anak hingga masalah kesehatan mental serta peningkatan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia, khususnya bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Pangkalpinang.

Dalam pernyataannya usai acara, Pj Wali Kota Unu menekankan pentingnya peran ahli psikologi dan pendidikan dalam membangun masyarakat yang tangguh dan sehat secara mental. “Kami menyadari banyak persoalan psikologis yang muncul akibat tekanan hidup, konflik keluarga, hingga dampak sosial lain yang mengganggu stabilitas masyarakat. Kerja sama ini adalah langkah konkret agar kita bisa menangani masalah itu secara sistematis dan berkelanjutan,” ujar Unu.

Lebih lanjut, Unu Ibnudin menyatakan bahwa Pemerintah Kota akan segera menyusun program-program turunan dari MoU tersebut. “Langkah-langkah implementatif dan dukungan anggaran akan kami siapkan agar sinergi ini tidak hanya berhenti di atas kertas, tetapi benar-benar menjadi solusi di lapangan. Masyarakat harus terbebas dari tekanan mental, narkoba, hingga penyakit sosial lain yang menghambat kemajuan,” tegasnya.

Rektor Institut Pahlawan 12 Bangka Belitung, Darol Arkom, turut menyampaikan apresiasinya terhadap penandatanganan kerja sama ini. Menurutnya, pembangunan tidak hanya bicara soal infrastruktur, tetapi juga harus menyentuh aspek psikologis dan mental masyarakat. “Pemulihan mental dan penguatan karakter adalah bagian penting dalam menciptakan SDM yang unggul dan siap bersaing. Saya yakin, kolaborasi ini akan memberikan dampak positif jangka panjang bagi kedua belah pihak dan tentu saja bagi masyarakat Pangkalpinang,” ungkap Darol.

Dengan penandatanganan MoU ini, Pemerintah Kota Pangkalpinang menunjukkan komitmennya dalam membangun kota yang inklusif, sehat secara mental, dan berdaya saing tinggi. Kolaborasi lintas institusi ini diharapkan menjadi model pembangunan berbasis kesehatan mental dan pendidikan yang bisa diadopsi oleh daerah-daerah lain di Indonesia.

Sebagai tindak lanjut dari MoU tersebut, Pemerintah Kota Pangkalpinang langsung membentuk tim koordinasi lintas sektor. Tim ini akan merancang program-program berbasis psikologi komunitas yang menyasar anak-anak sekolah, perempuan korban kekerasan, serta kelompok rentan lainnya. Selain itu, tim juga mulai merancang pelatihan untuk meningkatkan kapasitas ASN dalam memahami kesehatan mental masyarakat.

Selanjutnya, Unu Ibnudin akan terlibat aktif dalam edukasi hukum dan pencegahan kekerasan, terutama di lingkungan keluarga dan sekolah. Dengan pendekatan preventif, aparat kepolisian tidak hanya melakukan penindakan, tetapi juga hadir sebagai mitra masyarakat dalam membangun ketahanan sosial. Pendekatan ini diharapkan mampu menurunkan angka kekerasan dan kriminalitas di wilayah Pangkalpinang.

Di sisi lain, HIMPSI Provinsi Bangka Belitung akan menyediakan tenaga ahli psikologi yang siap terjun langsung ke lapangan. Mereka akan mendampingi masyarakat dalam menghadapi masalah mental dan memberikan intervensi psikologis berbasis komunitas. Melalui kerja sama ini, masyarakat tidak lagi merasa sendirian saat menghadapi tekanan psikologis.

Mereka akan memadukan pendekatan akademik dengan praktik lapangan agar hasilnya benar-benar relevan dan berdampak.

Dengan seluruh langkah ini, Pemerintah Kota Pangkalpinang menunjukkan keseriusannya dalam membangun kota yang tidak hanya berkembang secara fisik, tetapi juga kuat dari sisi mentalitas masyarakatnya. Kolaborasi lintas lembaga ini membuka peluang baru bagi kota Pangkalpinang untuk menjadi contoh keberhasilan pembangunan berbasis kesejahteraan psikososial.

Skintific